Penting untuk memeriksakan mata anak Anda, terutama bila Anda mencurigai adanya gangguan pada penglihatannya. Lantas, di umur berapa sebaiknya mata anak dicek oleh dokter?
Mata adalah salah satu indera kita yang terpenting. Banyak gangguan mata yang diderita orang dewasa sesungguhnya terbentuk sejak kecil. Sayangnya, seringkali masalah penglihatan anak-anak tidak terdeteksi sejak dini karena tidak menampilkan gejala yang jelas. Maka dari itu, memastikan buah hati Anda mengikuti pengecekan mata komprehensif secara rutin merupakan langkah yang tepat.
Apabila buah hati Anda sering menggosok mata, dan mengernyitkan mata saat membaca atau menonton televisi, itu bisa jadi pertanda bahwa ada gangguan penglihatan yang lebih serius. Biarpun terdengar sepele, gangguan refraksi mata yang tidak ditangani bisa mempengaruhi kemampuan anak Anda belajar di sekolah.
Kenapa cek mata anak perlu dilakukan sedini mungkin?
Pemeriksaan mata pada anak usia dini sangat penting dilakukan demi memastikan perkembangan mata berjalan normal. Sekitar 80 persen anak hingga umur 13 tahun belajar secara visual, oleh karenanya mata yang sehat sangat penting untuk pembelajaran yang optimal. Generasi muda sekarang juga secara rutin menggunakan komputer dan gadget elektronik sejak kecil, dan karenanya penting bahwa gangguan mata bisa dideteksi sedini mungkin. Penyakit mata seperti Strabismus (mata juling) dan Ambliopia (mata malas) bisa berubah menjadi gangguan mata yang lebih permanen apabila tidak ditangani sejak dini.
Pada usia berapa anak sebaiknya diperiksa matanya?
Pemeriksaan mata anak pertama kali sebaiknya dilakukan ketika mereka berusia 6 bulan. Setelah itu, di usia antara 3 sampai 5 tahun atau menjelang usia sekolah dasar, si kecil bisa menjalani pemeriksaan mata yang lebih menyeluruh oleh dokter spesialis mata.
Seberapa sering anak harus periksa mata?
Sama halnya seperti gigi, mata anak juga ternyata harus diberi jadwal periksa rutin. Dari usia 5 hingga 17 tahun, anak Anda perlu diperiksakan matanya minimal setahun sekali. Hal ini disebabkan karena pada rentang usia tersebut, anak-anak cenderung mengalami perubahan refraksi mata yang lebih cepat. Apabila anak Anda didiagnosa dengan gangguan penglihatan dan dianjurkan mengenakan kacamata atau lensa kontak, maka sebaiknya dia menjalani cek mata rutin setiap tahun.
Gejala gangguan mata bisa dideteksi sejak dini. Apabila buah hati Anda menunjukkan gejala gangguan penglihatan, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter mata terdekat. Kalaupun tidak, tetap selalu cek mata anak Anda secara berkala agar dia tumbuh menjadi individu dewasa dengan mata yang sehat.